Laporan Akhir 2

 



 1. Jurnal [kembali]







 2. Alat dan Bahan [kembali]

  • IC 74LS112

 IC  74LS112  adalah IC yang berisi dua buah  JK flip-flop  dengan pemicu tepi negatif (falling edge). JK flip-flop lebih fleksibel dibandingkan D flip-flop karena dapat digunakan sebagai latch, toggle, ataupun pembagi frekuensi, dan juga dilengkapi dengan input preset serta clear.


  • SW-SPDT

Komponen  SW-SPDT (Single Pole Double Throw switch)  berfungsi sebagai saklar yang memungkinkan satu input dihubungkan ke salah satu dari dua output, sehingga dapat digunakan untuk memilih jalur logika atau menentukan kondisi logika 0 dan 1 pada rangkaian digital.

  • PENELITIAN LOGIKA

Logic probe  digunakan sebagai alat penguji sederhana untuk mengetahui status logika pada titik tertentu dalam rangkaian, apakah bernilai logika rendah (LOW), logika tinggi (HIGH), atau dalam kondisi pulsa (berubah-ubah).

  • CATU DAYA

power supply  sebagai sumber tegangan, biasanya sebesar  +5 V DC  pada IC TTL seperti 7474 dan 74LS112. Selain itu

  • TANAH

ground (GND)  juga sangat penting sebagai titik referensi tegangan 0 V, yang menjadi jalur kembalinya arus dan menentukan kondisi logika dalam rangkaian digital. Tanpa power supply dan ground, IC maupun komponen digital lainnya tidak akan dapat berfungsi dengan baik.





 3. Rangkaian Simulasi [kembali]








 4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]

Rangkaian pada gambar merupakan implementasi  T Flip-Flop  menggunakan  IC 74LS112 , yaitu JK Flip-Flop yang dikonfigurasi khusus agar bekerja sebagai T Flip-Flop. Pada rangkaian ini, input J dan K (masing-masing dari switch B1 dan B0) dihubungkan bersama dan diset ke logika tinggi (1), sehingga memenuhi kondisi J = K = 1. Dalam mode ini, flip-flop akan beroperasi dalam  mode toggle , di mana output Q akan  berubah keadaan (toggle)  setiap kali terjadi pulsa naik (rising edge) pada sinyal clock, yang diatur melalui switch B2.

Sinyal clock (CLK) masuk ke pin 1 dan mengontrol kapan perubahan output terjadi. Ketika clock mengalami transisi dari 0 ke 1 (rising edge), output Q akan berubah dari 0 menjadi 1 atau dari 1 menjadi 0, tergantung kondisi sebelumnya. Output Q dan Q̅ dapat diukur melalui indikator LED H6 dan H7. Jika Q menyala (1), maka Q̅ padam (0), dan sebaliknya, sesuai prinsip output komplemen.

 5. Video Rangkaian [kembali]

Pembukaan Modul 2


Modul 2 Percobaan 2

 6. Analisa [kembali]




 7. Link Download [kembali]

















     


 





Komentar

Postingan populer dari blog ini